BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Salah satu dari lima
fungsi dasar manajemen adalah kontrol atau pengawasan yang berfungsi membantu
memastikan apakah aktivitas yang dilakukan pegawai administrasi sesuai dengan
hasil yang diinginkan. Selain itu, fungsi ini juga dapat digunakan untuk menfasilitasi
bagaimana melakukan perbaikan terhadap hal tersebut. Tidak dilaksanakan fungsi
ini oleh Manajer Administrasi akan mengakibatkan kurang efektifnya proses
administrasi yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kinerja departemen,
divisi maupun stakeholders yang lain.
2. Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
proses pengawasan administrasi perkantoran?
b. Bagaimana
pengawasan kualitas pada administrasi perkantoran?
c. Bagaimana
pengawasan kuantitas pada administrasi perkantoran?
d. Bagaimana
pengawasan alternatif pada administrasi perkantoran?
3.
Tujuan
a.
Mengetahui proses pengawasan
administrasi perkantoran
b.
Mengetahui pengawasan kualitas pada
administrasi perkantoran
c.
Mengetahui pengawasan kuantitas pada
administrasi perkantoran
d.
Mengetahui pengawasan alternatif pada
administrasi perkantoran
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 PROSES
PENGAWASAN
a.
Tujuan Pengawasan
Beberapa
tujuan pengawasan administarsi kantor menurut Odges (2005) adalah:
a)
Meningkatkan kinerja organisasi secara
kontinu, karena kondisi persaingan usaha yang semakin tinggi menununtut
organisasi untuk setiap saat mengawasi kinerjanya.
b)
Meningkatkan efesiensi dan keuntungan
bagi organisasi dengan menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu atau mengurangi
penyalahgunaan alat atau bahan
c)
Menilai derajat penyampaian rencana
kerja dengan hasil aktual yang dicapai, dan dapat dipakai sebagai dasar
pemberian kompensasi bagi seorang pegawai
d)
Mengkoordinasikan beberapa elemen tugas
atau progam yang dijalankan
e)
Meningkatkan keterkaitan terhadap tujuan
organisasi agar tercapai
b.
Manfaat Pengawasan
Bebrapa
manfaat kontrol administrasi kantor menurut Quible (2001) antara lain:
a)
Membantu memaksimalkan keuntungan yang
diperoleh organisasi
b)
Membantu pegawai dalam meningkatkan
produktivitas karena kesadaran akan kualitas dan kuantitas output yang
dibutuhkan
c)
Menyediakan alat ukur produktivitas
pegawai atau aktifitas yang objektif bagi organisasi
d)
Mengidentifikasi beberapa hal yang
membuat rencana yang tidak sesuai dengan hasil aktual yang dicapai, dan
memfasilitasi pemodifikasinya.
e)
Membantu pencapaian kerja sesuai tingkat
atau deadline yang ditetapkan
c.
Unsur Pengawasan
Menurut
Quible (2001), proses pengawasan akan kurang optimal jika unsur-unsur dibawah
dibawah ini dihilangkan:
a)
Faktor-faktor yang diawasi
b)
Identifikasi hasil yang diharapkan
c)
Pengukuran kinerja
d)
Aplikasi tindakan pembenahan
d.
Proses yang Dilakukan
Berdasarkan
pendapat Cascio (2003), ada 3 proses yang harus dilakukan dalam mengontrol
pekerjaan administrasi kantor:
a)
Mengidentifikasi parameter pekerjaan
yang akan diawasi
Manajer
dapat melakukannya dengan melakukan hal-hal berikut:
·
Penetapan tujuan
·
Standart ukuran
·
Pengukuran
b)
Memfasilitasi kinerja yang hendak
dicapai
Beberapa
hal yang dapat dilakukan antara lain:
·
Mengurangi hambatan yang ada
·
Menyiapkan sumber daya yang memadai
untuk penyelesaian kerja
·
Memberikan perhatian penuh dalam
perekrutan pegawai
c)
Memotivasi pegawai
Beberapa
hal yang dapat dilakukan
·
Memberikan imbalan yang dihargai oleh
pegawai
·
Memberikan imbalan secara tepat
e.
Pengawas
Hal
utama yang menjadi dasar dalam pemilihan seorang pengawas adlah mempunyai
kesempatan yang cukup guna mengamati kinerja pegawai dalam periode waktu
tertentu. Beberapa orang yang dapat dijadikan penilai menurut Gomez-Meija,
Balkin, dan Cardy (2003) adalah:
Ø
Supervisor
Ø
Teman sekerja
Ø
Bawahan
Ø
Menilai diri sendiri
Ø
Pelanggan
Ø
Komputer
Ø
Umpan balik 360 derajat
1.2 PENGAWASAN
KUALITAS
1. Teknik
Pengawasan Kualitas
Beberapa cara atau teknik yang dapat dilakukan dalam
melakukan pengawasan kualitas (Leonard dan Hilgert (2004) adalah:
a.
Inspeksi Total
Berupa
pengecekan menyeluruh terhadap seluruh unit kerja atau tugas yang dilakukan
oleh pegawai.
b.
Pengecekan pada area tertentu
Dilakukan
melalui pengecekan kinerja pegawai di suatu departemen atau divisi tertentu
c.
Pengontrolan kualitas dengan statistik
Pengecekan
pada devisi tertentu untuk menjamin validitas dan reabilitas hasil pengukuran
d.
Kesalahan nihil
Teknik
preventif terhadap potensi kesalahan yang dilakukan oleh pegawai untuk selalu
bebas dari kesalahan
2. Total
Quality Management
Progam ini diimplementasikan untuk menjamin
tercapainya kualitas manajemen di organisasi quible (2001), TQM sangat perlu
dilakukan dalam administrasi perkantoran yang berpijak pada:
a.
Kepuasan pelanggan
b.
Pengukuran statistik yang akurat
c.
Perbaikan secara terus menerus terhadap
produk maupun layanan yang diberikan
d.
Bentuk hubungan baru dengan pegawai
1.3 PENGAWASAN
KUANTITAS
1. Standar
Kuantitas
Untuk memulai pengontrolan, hendaknya
organisasi mulai dengan mengumpulkan data aktifitas administrasi di kantor dan
dijadikan dasar untuk penetapan standar kuantitas. Pengukuran ini didesain
untuk mendefinisikan dan menggambarkan apa yang diharapkan dari pelaksanaan
sebuah kerja, baik dari pihak organisasi.
2. Mengontrol
Fluktuasi
Untuk mengontrol
fluktuasi pekerjaan kantor, beberapa tindakan yang dapat dilakukan (Quible,
2001 dan Odgers, 2005) antara lain:
a.
Overtime, banyak perusahaan yang
menambah jam kerja (lembur) untuk menyelesaikan suatu pekerjaanndengan deadline yang terbatas atau volume
pekerjaan yang menumpuk. Untuk itu Manajer Administrasi harus menyadari adanya
potensi penurunan produktivitas jika terdapat penambahan jam kerja bagai
pegawai karena rasa lelah yang menyertainnya.
b.
Temporary help, jika penambahan jam
kerja kurang memadai atau kurang tepat dilakukan, pemakaian tenaga temporer
dalam menghadapi peak season dapat
dilakukan.
c.
Part-time help, jika fluktuasi terjadi
secara reguler, menyewah tenaga kerja paruh waktu juga dapat dilakukan.
d.
Floating work unit, beberapa organisasi
telah mengembangkan unit kerja yang akan dipakai jika memang mereka diperlukan
dalam penyelesaian proyek dengan volume kerja yang tinggi atau time limit yang terbatas.
e.
Cycle billing, banyak organisasi yang
mengurangi antrian layanan yang akan dilakukan.
1.4 METODE
PENGAWASAN ALTERNATIF
Beberapa isu
strategis perlu dipertimbangkan oleh Manajer Administrasi dalam melaksanakan
fungsi pengawasan, seperti tujuan dari pelaksanaan kontrol, kepercayaan
terhadap sistem kontrol, sikap menejer dan pegawai, frekuensi pelaksanaan, dan
sumber juga data yang digunakan untuk pengawasan. Selain jenis pengawasan di
atas, Cascio (2003) juga mengajukan dua metode pengawasan alternatif, yaitu:
a.
Behavior-oriented rating methods, yang
merupakan metode penilaian yang berorientasi pada perilaku pegawai, dengan membandingkan
kinerja karyawan yang satu dengan yang lain. Ada empat teknik yang dapat
digunakan, yaitu:
·
Teknik deskripsi
·
Teknik rangking
·
Behavior checklist
·
Teknik skala penilaian secara grafis
·
Behaviorrally anchored rating scales
(BARS)
b.
Results-oriented rating methods,
merupakan metode yang menitikberatkan pada hasil dari kerja yang dibebankan
kepada pegawai. Ada dua teknik yang dapat digunakan, yaitu:
·
Management by objectives
·
Work planning and review
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
1.
KESIMPULAN
Dari berbagi penjelasan pada bab-bab
sebelumnya, kami dapat menyimpulkan bahwa salah satu dari lima fungsi dasar
manajemen adalah kontrol atau pengawasan, yang berfungsi membantu memastikan
apakah aktivitas yang dilakukan pegawai administrasi sesuai dengan hasil yang
diinginkan. Selain itu, fungsi ini juga dapat digunakan untuk memfasilitasi
bagaimana melakukan perbaikan terhadap hal tersebut. Tidak dilakukan fugsi ini
oleh Manajer Administrasi akan mengakibatkan kurang efektifnya proses
administrasi.
2.
SARAN
Pada suatu perusahan, atau organisasi
tertu apabila tidak dilakukan pengawasan mengakibatkan kurang efektifnya suatu
proses administrasi, yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kinerja
departemen, devisi maupun stakeholders yang lain, maka dari itu diperlukan
suatu pengawasan dalam menjalankan administrasi perkantoran di satu perusahaan
atau organisasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Sukoco, badri
munir. 2006. Surabaya. Manajemen administrasi perkantoran modern

terimakasih telah membantu,dengan ilmu ini yakin kan semakin bermanfaat untuk semua
BalasHapus